
BANDAR LAMPUNG, duajurai.co – Penyebab kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera, Kilometer 21-22, Desa Tarahan, Katibung, Lampung Selatan, yang berupa jalan menurun, umumnya karena rem kendaraan yang blong atau tidak berfungsi maksimal. Faktor lainnya, kelebihan muatan sehingga daya dorong laju kendaraan menjadi lebih tinggi ketika jalan menurun.
“Rata-rata penyebab kecelakaan yang terjadi karena rem blong. Hal itu karena pengendara tidak memperhatikan kondisi kendaraannya terlebih dahulu sebelum memasuki kawasan tersebut,” kata Kasatlantas Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Reza Khomeini saat dihubungi duajurai.co, Jumat siang, 23/3/2018.
Ia mengimbau masyarakat pengguna jalan yang hendak melewati kawasan Kilometer 21-22 mesti lebih waspada dan memastikan kendaraannya siap melewati tanjakan atau turunan yang curam tersebut.
“Bagi masyarakat pengguna jalan yang melewati wilayah Lampung Selatan, khususnya turunan Tarahan, periksa terlebih dahulu kondisi kendaraan layak atau tidak. Lalu, ketika memasuki turunan, baiknya kurangi kecepatan, jangan semakin menambah kecepatan karena sangat berbahaya,” kata dia.
Baca juga
- Sejak Awal 2018, Lebih 10 Kali KM 21-22 Tarahan Lampung Selatan “Minta Korban”
- Pagi Ini Ditlantas Polda Lampung Olah TKP Kecelakaan Maut Tarahan
- 6 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tarahan Lampung, Ini Identitas Korban
- Evakuasi Bangkai Kendaraan Kecelakaan Maut Tarahan Lampung Rampung
Kilometer 21-22 Tarahan sudah sering “meminta korban”. Terakhir, Kamis sore, 22/3/2018, kawasan jalan yang menurun/menanjak tersebut menjadi saksi tabrakan beruntun yang mengakibatkan enam orang meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.
Sebanyak enam kendaraan terlibat dalam insiden maut di Tarahan tersebut. Keenamnya, truk tronton Mitsubishi Fuso nomor polisi B 9167 KYU, Honda Jazz B 1266 SVB, pick up Mitsubishi L200 BE 9083 AC, pick up Suzuki Carry G 1841 LE, dump truk Fuso BE 9637 BH, serta truk Hino BE 9860 CT.
Laporan Imelda Astari