
Duajurai.com, Bandar Lampung – Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal berharap demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik. Sebab, demokrasi masih ternoda politik uang yang terjadi dalam pilkada dan pemilihan anggota legislatif.
“Sejauh ini demokrasi masih dinodai dengan berbagai kecurangan. Misalnya, politik uang yang dilakukan para calon kepala daerah dan calon anggota legislatif (caleg),” kata Dedi saat menjadi pembanding bedah buku ‘Demokrasi Muka Dua: Membaca Ulang Pilkada di Indonesia’di Ruang Sidang Gedung C Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Senin, 13/6/2016.
Sementara, Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah menyatakan, pihaknya kesulitan dalam menindaklanjuti pelanggaran pemilu. Khususnya, politik uang dan pembagian makanan dan barang dari calon kepala daerah dan caleg. “Sistem penegakan hukum dalam UU Pemilu masih setengah-setengah,” ujarnya.
Pantauan duajurai.com, selain Dedi dan Fatikhatul, bedah buku itu juga dihadiri Dekan Fakultas Hukum Unila Heryandi yang bertindak sebagai pembahas. Hadir pula anggota KPU Bandar Lampung Fadilasari. Acara bedah buku tersebut dimoderatori dosen Fakultas Hukum Unila Rudy.(*)
Baca juga Bedah Buku ‘Demokrasi Muka Dua’ Dihadiri Ketua DPRD-Ketua Bawaslu Lampung
Laporan Imelda Astari, wartawan duajurai.com, Portal Berita Lampung Terkini Terpercaya